Selasa, 31 Desember 2013

My Fav Anime Chara

Hi...hi... hi... pemirsah... kembali lagi bersama saya!!! <--- stress.
hari ini saya mau nge-post list favorit Chara saya x3 maaf ya untuk sementara ini yang lagi nungguin fanfict lanjutan Konayuki x Kurapika *ngarep* saya lagi nyari inspirasi dulu *mantengin foto kurapika 3 hari 3 malam* tuh kan gilanya mulai lagi. yaudah nih mulai aja....

1. Kurapika Kuruta (Hunter x Hunter)
aisshhhhh *_* mata gue!!!!!!!!!
sumpah entah kenapa gue suka sama ni Cowok... tapi gue ngiri sama dia, sebagai cewek gue ngerasa kalah cantik sama Kurapika yang berjenis kelamin COWOK!!! dia juga anggun tingkah lakunya kek cewek, punya Manner, kalo ngomong itu sopan banget. kalau dibandingin sama gue beda banget yang nggak ada anggunnya sama sekali *seddih nih* paling suka gue  waktu nonton Kurapika lawan Ubogin x3 kyyaaaa

gue beranggapan kalau dia Chara tercantik di HxH
aiss*_* Pacar gue!!!!!!!

keren tuh pas pake wig.... lebih cocok meranin Romeo, gue julietnya *_*


lagi nelpon gue nanyain "udah makan belum" *ngarepdotkom"

ampun bang -_-v kalo matanya berubah jadi merah serem deh *_* tapi malah tambah keren *_*

2. Nate River/Near (Death Note)



lalu Near x3 entah kenapa gue seneng sama ni Albino. gue kelepek-kelepek gara-gara analisisnya hebat dan intelejensinya tinggi. tau sendiri kan? gue gk nolak sama cowok yang intelejensinya tinggi (kurapika contohnya) <---- hett... kurapika udah woy... ini jatahnya Near... maaf ya Near. nanti aku beliin Puzzle deh :3
di ceritain kalau Near suka banget sama main permainan kek ngebangun bangunan dari dadu , kartu tarot sama korek api emak gue, pantesan emak gue mau nyalain lilin kagak ada (?) *di timpuk gundam*, main puzzle, main kereta-keretaan, main gundam dan main boneka....jari. boneka jari wkwkkw.
tapi nggak heran, ternyata dia menggunkan mainannya untuk teorinya yang bisa dibilang tres bien *acung jempol*
sifat dinginnya bikin gue kelepek kelepek *_*
3. Saitou Yakumo (Shinrei Tantei Yakumo)
Saitou yakumo *_* detektif arwah yang terkenal akan kegantengannya dan matanya yang merah. kadang chara yang matanya warna Scarlet itu keren yak >_< (Kurapika Contohnya) <--- plis, nggak di sini, nggak di bagian Near lu tetep ngomongin Kurapika! wkwkwk sori yak... tapi Yakumo sumpah keren banget, mata merahnya itu dia pake buat ngeliat arwah *_*

4. Takishima Kei (Special A)

keren kan xD si jenius peringkat 1 di kelas Special A di sekolah yang super elit. meskipun dingin *kadang nyebelin* tapi dia sebenernya baik.

5. Usui Takumi (kaichou wa maid sama)


Wakkkk cakep *_*

6. Armin Arlert (Shingeki no Kyojin)


gue suka sama ni chara karena dia itu pinter ngatur strategi sama pinter dalam pelajaran teori akademik... tuh kan gue emang suka sama orang pinter (bukan dukun lho-_-) (kurapika contohnya) <----- terus aja kurapika

7. Kazune Kujyo (Kamichama Karin)


 Kyaa >3< CLBK nih ceritanya? xD gue kenal ni chara dari SD aishhh... gue baru nyadar ternyata pengisi suaranya itu Miyuki Sawashiro sama kek Kurapika (lagi) Kazune itu keren dan berwawasan luas, pinter (lagi) gue gak bakalan nolah sama Chara keren berambut pirang yang integensinya tinggi xD

8. Killua Zoldyck (Hunter x Hunter)



Chara imut yang satu ini gue anggap adek aja ya :3 soalnya kalo gue anggap dia pacar ntar gue dikira pedofil -_- imut-imut gini dia lahir dari keluarga pembunuh bayaran o.O

imut :3

yang ini....


ray kiri....ray kiri (lho?)
9. Beyond Birthday/ BB (Another Note- BB's Los Angeles Murder Case)

Psikopat terkeceh *_* mirip L ya? dia lebih jenius dari L. katanya sih dia juga dari Wammy's House sama kek L. BB nggak ada di anime maupun manga dia cuman ada di sebuah Light Novel :( dia juga punya kesamaan yang sama kek L yaitu suka makan yang manis2 terutama sering menjadikan Selai Stoberi sebagai makanannya.

10. Raito Sakamaki (Diabolik Lovers)




dan yang terakhir Vampire Keceh xD Raito Sakamaki. terkesan terlihat seperti Bad boy tapi entah kenapa saya suka sama Chara yang satu ini *_*

sebenernya masih banyak Chara yang mau saya Share tapi karena sekarang udah tahun baru *apa hubungannya?* dan saya ngantuk, jadi segini dulu ya... jaa ne :D


Kamis, 26 Desember 2013

Mata aeru ka naa? (Kurapika x Konayuki (my OC)) Fanfiction


Holla... udah lama saya nggak nge post di blog ya-_- maklum sibuk <---boong tuh :p hehe tapi tenang aja... saya dateng lagi kok! *siapa juga yang ngarep* sedih nih :"""" *dipeluk Kurapika. nah saya hadir kembali dan menulis sebuah Fanfiction Hunter x Hunter tentang Kurapika. kenapa Kurapika? karena itu adalah Karakter favorit saya xD seandainya aja ada Kurapika di dunia nyata pasti saya pacarin tuh... 
tadinya saya mau nge-post fanfict ini di fanfiction.net tapi sayangnya akun saya tidak terdaftar... sedihkan? 
dan gambarnya.... itu buatan saya B-) tapi masih jelek ya?-_- maklum buat pemula mah lah *gedubrak *ketabrak odong-odong* het... ini odong-odong ya nyerempet gue mulu!
oke daripada makin gak jelas kita mulai aja ceritanya geh -_- Don't Like Don't Read.

Mata aeru ka naa?
by: Cenia Moniza
Disclaimer : Hunter x Hunter bukan milik saya. kalau Hunter X Hunter itu milik gue, Kurapika jadi milik Gue seutuhnya. atau gak Kurapika gue jadiin Cewek biar gue jodohin sama Killua nyehehehhe ;> *devil Laugh*
Hunter x Hunter itu milik Yoshihiro Togashi..
Warning!!! : Typo, Gaje, Abal, Sedikit OOC de el el

Awal musim dingin...
Musim dingin tahun ini rasanya lebih bersahabat daripada musim dingin tahun kemarin, langit tampak cerah meskipun berawan. Tidak seperti tahun kemarin, salju turun dengan lebat sehingga orang-orang enggan untuk meninggalkan tempat berteduhnya tidak terkecuali orang yang nekat sekalipun.
                aku baru saja membeli cokelat panas di sebuah cafe yang terletak dekat taman kota. Aku sengaja tidak meminumnya di cafe tersebut karena aku ingin menikmatinya sambil duduk tenang di taman kota sambil melihat orang-orang yang berlalu lalang sibuk menyiapkan keperluan natal.
Tidak seperti biasanya taman yang biasanya ramai menjadi sepi seperti ini. Tapi bukankah itu hal yang bagus? Aku bisa lebih tenang menikmati keindahan taman ini. Memang suasana yang cocok untukku yang selalu berkhayal untuk meramaikan solitude agar kejenuhan yang selalu menghantuiku segera sirna, aku memang aneh.
                Aku menghirup cokelat panas yang lezat itu, aku memejamkan mataku dan membuka kembali mataku. Kini tatapanku tertuju pada seorang anak kecil yang sedang berjalan beriringan dengan orang tuanya sambil menuntun kedua tangan anak itu. Aku seperti melihat bayangan diriku saat masih kecil, rambut anak itu di kepang dua sama sepertiku. Entah mengapa aku jadi rindu kepada orang tuaku yang selalu sibuk bekerja dan tidak ada waktu luang untukku.aku menunduk.. Setitik....tidak... dua titik mungkin dan seterusnya airmata mengalir dari mataku. Tidak...tidak... jangan menangis! Kau sudah mau masuk SMA! Payah!... aneh kalau aku mendesah sendiri.
                “kau baik-baik saja?” Tanya seseorang. Dari suaranya aku bisa mengenali bahwa orang ini adalah seorang laki-laki. Aku mendongak, ternyata benar seorang pemuda berambut pirang, tampan…cantik sih lebih tepatnya berdiri di hadapanku. Umurnya mungkin sekitar saru rahun lebih tua dariku. Dia memiringkin wajahnya.
Dasar….dasar Payah!! Aku ini memang memalukan!! Gumamku dalam hati. Aku menghapus air mataku dengan tanganku yang dingin. Aku ini memang payah! Lupa bawa sapu tangan lagi!
Pemuda itu berjalan ke sebelahku. “boleh aku duduk di sini?” Tanya pemuda itu. Aku hanya mengangguk pelan sambil tertunduk. Dia memasang headphone dan memutar sebuah lagu dari iPod nya. Kemudian dia langsung mengambil sebuah buku tebal dan mulai membacanya. Dia begitu tenang saat membaca buku tersebut sambil ditemani oleh alunan musik. Matanya tampak terfokus pada buku tersebut. Dan saat itu pula aku tidak sadar menatapnya terlalu lama, dia pun menoleh kearahku.
                “Dou shita no ? (ada apa?)” tanyanya sambil melepas earphonenya. Sinar matanya mengejutkanku.
                “I..Ie(ti-tidak) tidak apa-apa.” Ucapku salah tingkah. Aku pun kembali menunduk. Pemuda itu tertawa kecil.
                “kau sepertinya lapar ya?” tanyanya lagi. Heeeee…. Bagaimana dia bisa tahu?
Dia mengambil bungkus cokelat dan mengeluarkan satu bungkus berisi roti cokelat lalu memberinya padaku. Aku sedikit ragu-ragu untuk menerima pemberian dari seseorang yang baru aku kenal. Seperti yang selalu okka-san(ibu) bilang padaku “janganlah menerima sesuatu dari orang yang tidak dikenal”
Aku tertunduk. “maaf aku tidak bisa menerimanya…” ujarku.
                “jangan sungkan. Aku bukan orang jahat yang biasa memasukan racun kedalam makanan atau minuman. Aku tidak mungkin bertindak seperti itu. Lagipula untukku itu tidak ada untungnya sama sekali.” Jelas pemuda itu. Kali ini meyakinkan. Dia masih menyodorkan roti cokelat itu kehadapanku dan kini aku langsung menerimanya. Maafkan aku okka-san tapi tanpa aku sadari kau mempunyai pengecualian yang tidak tertulis ataupun terucapkan?
                “namaku Kurapika Kuruta. Namae wa?” Tanya pemuda bernama Kurapika itu.
                “ah…uh… namaku Konayuki Yoshioka. Yoroshiku” aku kembali tertunduk.
                “yoroshiku” jawabnya sambil tersenyum.
Aku membuka bungkus roti itu dan mulai melahapnya. Roti itu masih hangat dan lezat sekali, berbeda seperti roti yang biasa aku beli sendiri. Apa karena gratis atau…
                “kau makannya lahap ya?” Tanya Pemuda itu.
                “eh… maaf … Kuruta-san!! Gomen-na!” ucapku. Lagi-lagi aku mempermalukan diriku di depan orang ini, tapi pemuda itu malah menanggapinya dengan tenang.
                “tidak apa-apa setiap orang punya cara untuk menikmati makanan… dan lagi tolong panggil aku Kurapika”ucapnya santai.
                “baiklah…terima kasih Kurapika-san!” ujarku. Aku langsung kembali menikmati roti itu sampai habis.
Kurapika kembali membaca bukunya.
                “Kurapika-san… kau suka membaca ya?” tanyaku. Dia menoleh sambil tersenyum.
                “benar sekali! Aku penggemar berat William Shakesphere.” Dia menunjukan buku yang sedang dia baca. “yang ini judulnya ‘Hamlet’ walaupun di dalam cerita itu terletak banyak konflik kerajaan tapi ada satu tokoh yang menarik minatku untuk membaca buku ini sampai habis yaitu… Ophellia… maaf jadi curhat colongan seperti ini”
                “William Shakesphere?! A-aku juga suka! Aku suka karyanya yang berjudul ‘Romeo and Juliet’” ujarku bersemangat.
Kurapika tersenyum sambil menatapku. “sokka (begitu, ya)” ucapnya. Senyumannya tidak lepas dari pandanganku. Bisa kurasakan, pipiku pasti memerah. Ya ampun…
                Kurapika menatap langit lalu menadahkan tangannya. Senyumnya melebar. “Konayuki (butiran salju)!!” serunya. Aku segera menoleh kearahnya yang langsung berdiri dan menatap langit. Memang benar ada butiran salju. Tadinya kukira namaku yang dia panggil. Tapi aku tersenyum senang dapat bertemu  orang sebaik dia.
Kurapika kembali duduk di sebelahku. “Oh iya… kenapa kau menangis?” Tanya Kurapika.
Aku tersentak lalu menunduk. “tidak…”
Saat itu pula mendadak aku kembali menitikkan air mata. Ah rasanya berlebihan, aku memang payah soal mengendalikan air mata.
Terlihat sebuah tangan menyodorkan sapu tangan berwarna biru muda. Tidak lain itu adalah Kurapika, aku menoleh kearahnya.
                “bagaimana kau tahu aku menangis?” tanyaku, lalu aku menghapus airmataku.
                “oh kau menangis? Kukira kau sedang flu…haha!” ujarnya sambil tertawa.
Kurapika kembali memandang langit untuk kesekian kalinya, suhu semakin dingin dan sepertinya tidak baik berlama-lama ada di luar.
                “Yosh!! Aku pulang dulu, Konayuki-san. Semoga kita bertemu lagi. Jaa ne (bye)!” ucapnya berjalan meninggalkanku.
                “ano… matte kudasai! (tunggu dulu” seru ku kearah kurapika. Kurapika menghentikan langkahnya sambil menoleh kearahku. “e-etto… bagaimana sapu tanganmu?” tanyaku.
Dari kejauhan aku melihat Kurapika tersenyum. “kau bisa mengembalikannya kalau kita bertemu lagi” ucapnya lalu pergi dari hadapanku. Aku hanya bisa tersenyum, ternyata ada juga orang sebaik dia.
*-*-*-*-*-*-*-*
Musim semi tiba…
Kemeja putih yang dipadukan dengan dasi pita serta jas almamater dan rok pendek kotak-kotak baru telah aku kenakan. Hari pertama dan untuk pertama kalinya aku memakai seragam Sakura Gakuen, terlihat manis tapi tetap saja aku tidak percaya diri…payah. Aku masih menggunakan rambut kepangku, itu masih menjadi ciri khasku saat SMP. Banyak temanku bahkan ibuku menyarankan untuk menggerai rambutku atau merubah penampilan seperti di potong pendek atau disanggul. Tapi aku tetap menyukai rambut dikepang menggunakan pita merah. Aku pun melilitkan syal berwarna merah di leherku agar tidak kedinginan, meskipun musim semi tapi suhu masih terasa dingin.
Sakura Gakuen- SMA Favorit yang ada di kota ini. Aku juga nggak nyangka bisa masuk sekolah itu, dengan test yang lumayan sulit dijalani akhirnya aku bisa masuk sekolah ini, tidak sia-sia aku rela begadang untuk mendapatkan sekolah itu.
                “ittekimasu!!” ucapku, lalu aku mulai berjalan meninggalkan rumah.
                “hati-hati dijalan” teriak Okka-san dari kejauhan. Meskipun hari ini baru upacara penerimaan murid baru tapi entah mengapa aku merasa semangat.
Gerbang sekolah menyambut kedatanganku, banyak murid-murid yang sudah stanby disana bersama orang tuanya. Tapi sayangnya hanya aku tanpa diwakili orang tua, jam 9 pagi okka-san sudah berangkat kerja. Sedangkan Ottou-san memang pulang satu bulan sekali. Tuh kan... mengingatkanku akan hal itu lagi. aku jadi terus memikirkan itu sekarang dan tanpa sadar aku seperti menabrak seseorang.
Memang betul, aku menabrak seseorang. Saat aku mendongak wajahnya terkesan familliar. Aku pernah bertemu dengannya...
                “Konayuki-san?” ucap pemuda itu. Dia adalah Kurapika! Iya, tidak salah lagi. ketika aku menatap wajah kurapika, angin berhembus sedikit kencang dan meniupkan kelopak-kelopak bunga sakura yang terbang melewati wajah kami.
                “Kurapika-san?” aku terbelalak. Pipiki merah dan aku segera membungkukan badan. “Gomen-na”
Kurapika memakai Seragam yang sama sepertiku, sepertinya dia juga memang murid Sakura Gakuen sama sepertiku. Kurapika memasukan tangannya kedalam kantong celananya, ya ampun dia semakin keren. Tu...tunggu dulu berapa kali aku sudah bilang ya Ampun?
                “Kau murid kelas 1  ya?” tanya Kurapika, aku hanya mengangguk. “berarti mulai sekarang aku adalah kakak kelasmu”
                “ano..i-iya... mohon bantuannya!” seruku sambil membungkuk. Cukup, pipiku sudah seperti udah rebus sekarang.
                Kurapika memperbaik syal yang aku gunakan, hal itu membuat wajah ku merah padam. Wajahnya tampak tersenyum hangat.
                “semenjak aku pertamakali bertemu kau... sepertinya kau memang tidak bisa memakai syal dengan benar ya?” ujarnya. Aku pun mulai salah tingkah dan memainkan kepangan rambutku. “kalau begitu ku duluan ya... kalau kau ada perlu denganku kau bisa menemuiku di atap gedung sekolah. Jaa ne!” ucapnya sambil melambaikan tangan. Kurapika bergabung dengan teman-temannya yang baru saja datang dan mereka berjalan beriringan menuju kelas. GAWAT!!! Aku juga ada upacara penerimaan siswa baru.
Tapi entah mengapa aku merasa senang, dan perasaan ini sukar untuk di jelaskan. Semenjak pertama kali bertemu dengannya aku juga memiliki firasat kalau Kurapika adalah orang yang baik dan sepertinya banyak disukai oleh orang-orang. Aku harap aku bisa bertemu dengannya lagi di lain waktu. Dan aku juga berharap bisa menyampaikan perasaan ini di lain waktu.......
To be continued

Review nya ya Pls ;;)

Senin, 21 Oktober 2013

Koleksi PaperChild Cenia :D

halloha :D di posting saya kali ini saya akan nge share foto. *hayoloh foto apa* lah emang foto apa dah? oke.... namanya Paper Child, entah kenapa saya seneng bikin yang beginian *bikin apa?* au ah daritadi kalimat yang saya lontarkan benar-benar ambiguitis yah-_- jadi, saya suka bikin yang beginian semenjak gue suka Anime gara-gara nonton Death Note! ANIME FAVORIT SAYA PEMIRSAH!!!! oke ini lebay... saya suka banget sama Chara yang namanya Near x3 He's Cute juga L x3 oke langsung aja beberapa dari karya-karya saya... maklum ye kalo jelek, orang masih permulaan :p saya berpikir keras *hayoloh mikir apaan?" heh-_- saya berpikir bagaimana caranya Gambar dua dimensi masuk ke dimensi yang lain... eng ing eng... ini dia xD
Judulnya "Hajimemashite Eru-Desu x3"

yummy :p

I Like You L- Kun x3

Neaaaarrr nya!! x3

Mello Pelit -_-

L.... bagi dong :3

The Most beautiful Friendship :'D

Hihihi :3

Matt Alay -_-

Mello ayo main! :3

Tamaki-senpai... bonekanya aku ambil ya :3


hehehe ini dia bikinan-bikinan saya #bangga sorry masih permulaan. karya pertama saya yaitu yang Near ada di dalam kotak x3 masih saya simpen di lemari kaca ruang tamu buat pajangan, yang lainnya ada di tempat rahasia O.o tapi yang paling saya sukai yaitu yang "Mello ayo main :3 " kesannya gimana gitu :3 alasan saya suka bikin ginian yaitu, kadang abis belajar saya suka nganggur dan bingung pengen bikin apa, akhirnya bikin Paper Child deh. yaudah lagian Kamera DSLR nganggu-nganggur aja di lemari, saya juga sekalian mengimplementasikan hobi saya di bidang fotografi xD dan

Sabtu, 19 Oktober 2013

Catatan Harian Cenia : Hujan



Ketika itu aku sedang dihadapkan oleh suatu pilihan yang dilematis, aku sendiri nggak mengerti apa yang dikatakan mereka untuk itu. Aku rasa ini ada kaitannya denganku, terhadap impian dan cita-citaku. Pertama apa yang harus aku pilih antara Matahari dan Hujan. Aku berpihak pada matahari sedangkan yang lain merekomendasikan hujan. Aku memilih matahari karena aku memang menginginkan matahari, aku sudah susah payah untuk menggapai matahari masa iya harus aku lepaskan matahari untuk mengejar sang hujan?
Mesin waktu! Aku butuh Mesin Waktu untuk memundurkan waktu agar aku tidak terkait dengan pembicaraan seperti ini!
Aku gengsi untuk memilih sang hujan. Mereka bilang tidak selamanya berada di pihak matahari itu menyenangkan, meskipun matahari bersinar terang lama-kelamaan akan membakar dirimu. Pilihlah apa yang berada dalam semangatmu. Walaupun bakatku berada pada hujan tapi aku lebih memilih matahari. Tapi toh ternyata setelah aku renungkan tidak terlalu buruk.
Pikiranku apa yang akan terjadi setelah hujan merubah pola pikir dan pendapatku tentang sang hujan, setelah hujan, menurut mereka akan ada pelangi yang indah dan menghiasi angkasa dan mengundang decak kagum bagi sepasang bola mata yagn memandangnya dan aku putuskan untuk berpindah pihak dan kini aku telah berada di pihak sang hujan. Aku yakin ini adalah keputusanku, meskipun didahului oleh air mata yang mengalir pada mataku aku yakin ini adalah suatu permulaan.
Berpihak pada hujan tidak terlalu buruk, aku bisa menagis tanpa ada yang melihatku. Sedangkan saat aku berpihak pada matahari, semuanya terekspos jelas kalau aku sedang menangis .

Aku memandangi hujan yang terjatuh dari kediaman Tuhan.
Mengapa hujan itu begitu hening? Mereka hanya mempertegas kesunyian pada lorong-lorong hidup.
Tahun-tahun itu lewat dan bergumam melalui celah-celah hujan yang berdesir jatuh dari tempat yang asing.
Tempat yang ingin sekali kukunjungi.
Hari itu dingin. Seperti hari-hari sebelumnya jika hujan datang dan menyapa setiap kelelahan yang ditukarkan setiap napas.
Aku mendesah.
Hujan itu masih mengalir. Tanpa kusadari, aku telah berada di luar, begitu dekat dengan keberadan sang alam yang tengah bernyanyi dalam keheningan waktu.
Hujan itu begitu deras. Ia menyimpan berjuta-juta memori yang terlepas dan terhanyut dari jiwa-jiwa yang terhilang.
Mengapa hujan itu begitu hening?
Aku tidak pernah tahu.
Aku melihat kakiku melangkah dalam kesunyian jaman. Mendekati sang hujan yang masih merangkak merampasi bulir-bulir impian yang diterbangkan angin.
Begitu banyak kepedihan, begitu banyak kesakitan.
Aku tidak pernah memahaminya.
Kemudian aku dan hujan itu saling menyapa. Kami berjabat tangan dan saling menukar senyum.
Walau senyum yang ada di wajahku bukanlah sebuah garis yang menyenangkan, tapi hujan itu berkata ia menyukaiku.
Aku tiba-tiba juga menyukai sang hujan.
Kami bercengkrama.
Waktu yang dingin bergayut lembut.
Mengalir melalui lorong-lorong yang abadi.
Hujan menutupi semua kesakitan dan kepedihanku di masa-masaku yang kelam. Dan hujan pun bilang padaku bahwa “rasa sakit hanyalah sekedar perasaan, itu menandakan kalau kau hidup”. Benar! Aku Hidup!
Lalu saat aku dan sang hujan telah asyik bermain. Tiba-tiba sang hujan pun mengucapkan selamat tinggal padaku. Lho? Aku kan masih ingin bermain denganmu, tapi hujan hanya bilang bahwa akan ada yang menggantikannya yaitu pelangi. Hal itu mengundang pertanyaan. Pelangi? Seperti apa ya?
Sepeninggal hujan kini aku terdiam sendiri… padahal aku masih menyukai sang hujan! Hidup memang tidak adil!
Tapi beberapa lama kemudian ada cahaya yang terpancar, bukan satu warna, bukan dua warna melainkan 7 warna yang sangat indah.

          “hi…aku pelangi” sapanya lalu aku menjabat tangannya sambil melempar senyum.
Hatiku sangat gembira ternyata setelah hujan sang pelangi menungguku dengan 7 warnanya yang cerah, kini aku tidak ingin lagi mengatakan “aku ingin kembali ke masa lalu” karena aku ingin terus maju untuk menjalani hidup ini!