Jumat, 07 Maret 2014

My Life as Kurapika



Dih.... judul abaikan aja ya... ga penting ßdeeng. Oke maap ya para pengunjung blogg, saya jadi jarang post sesuatu disini lantaran sibukßapaan. Wkwkwkwk, ya biasa deh di sekolah gitu :v jadi di sini saya mau posting tentang kehidupan saya dengan panggilan KURAPIKA... cekidot
HUAHAHAHAHAHA saya ngerasa gak PUAAANNTEEESSS jadi kurapika, OOC BANGETTTTT. Ya bayangin atuh kurapika kan sifatnya dingin, cool, kece, badai Tsah *nosblit* cukup... sedangkan saya? Berisik? Iya. Cerewet? Iya. Petakilan? BANGETTT!!!... haha sudahlah abaikan saja perkataan gue barusan. Tau gak? (lu kan belum kasih tau) (oh iya lupa) semenjak di sekolah, gue sering banget seseringnya orang sering ngomongin soal Kurap mulu (kurap?)
Nah kan panggilannya Kurap apalagi sama temen saya dipanggil Kurap-ika nya ketinggalan. Sebenernya sih nama kurap sendiri itu nama panggilan kesayangan gue buat yayang kurap *kedip2*/ muntah berlian. Oke sudah cukup.... lama-lama gue enek kalo soal ginian ß apaan?
Jadi gini, mulai kapan yak? Tau deh gue punya 3 temen, namanya Tamara, Fitri dan Yeni. Plus gue tuh kan ya jadi berempat (emang lu dianggap?/nangis) nah berempat ini pas banget buat jadi empat karakter  Hunter Xhunter. Pokoknya gue punya ide beginian semenjak nonton Hunter X Hunter the movie yang Phantom Rouge (KUDU NONTON!!!! Yayang KURAP KECE GILA/nak)
Kan berempat tuh ya, dan GUE JADI KURAPIKA WOYYYYY!!!! #BanggaBetLu gyahahahha . jadi pembagian tokohnya Fitri jadi Gon, Yeni jadi Killua, Gue jadi Kurapika (gk nanya), dan Tamara jadi Leorio. Kebetulan juga, di Anime nya Kurapika deket ma Leorio, dan gue juga deket ma Tamara. Terus kalo Fitri sama Yeni itu Deket banget ibarat Gon ama Killua. Yaudah jadi deh.
Gak enaknya masa setiap gue manggilin Tamara dengan sebutan “ey...Leorio” dia pasti bakal nyahut. “apa kurap?” kany jero amet kan ya gue dipanggil kurap :’v dikira gue kurapan. Paling enak mah manggil si Gon, karena namanya kependekan kali ya :v
terus beberapa temen gue juga suka manggil gue dengan kata “kurapika” rasanya gimana gitu ya :’v gyahahahahha
yah sori nih ya gue agak jayus dikit gak papa kan ya? Gue melepas stress sesekali lah :’v :’v/emotwoy

   
editannya gk banget ya? lel





Kamis, 23 Januari 2014

Catatan Harian Cenia : Kisah Seorang Gadis Sastra








Malam itu aku sedang duduk dalam dekapan kasur sambil menikmati lembaran-lembaran kalimat yang terakumulasi dalam sebuah buku. Memahaminya satu persatu kata sembari mengoreksi apakah ada yang salah di dalamnya dari segi penulisan dan segi bahasa. Ah ternyata ada, semua yang tercipta oleh manusia ternyata tidak memiliki sifat sempurna sekalinya ada mungkin ada sedikit cacat didalamnya. Aku  mendapatkan kata “rekonstruksi ulang” dalam buku itu. Bukankah re adalah kembali dan konstruksi adalah pembangunan? Lalu mengapa mereka menambahkan kata ulang? Aku tidak tahu mungkin aku bisa memakluminya karena mereka manusia. Sama sepertiku yang selalu salah dan tidak dapat membuat segalanya sempurna. Bagiku membuat segalanya yang terbaik merupakan sesuatu yang lebih dari cukup.
Kembali ke pokok pembicaraanku yang melenceng tadi. Abaikan saja titik cacat penulisan buku tersebut mungkin para pembaca tidak akan pernah manyadarinya, sebetulnya itu merupakan karya sastra yang sangat bagus dan layak dibaca oleh banyak orang. Dan pada buku itu, kuselami apa saja yang terjadi dan dimana peristiwa itu terjadi ah sepertinya aku sudah tenggelam dalam dikotomi yang telah menyatu  dan membawakan suasana seakan-akan aku ada di sana. Aku memelintir lambang gadis sastra milikku: rambut kepang. Yap rambut kepang merupakan lambang seorang gadis sastra bukan?
Sang seniman sastra itu kurasa memang memiliki kapabilitas dan loyalitas dalam racikan kalimat-kalimat yang tersusun disertai analisisnya yang objektif sehingga membuatku rela bergadang untuk membaca buku itu hingga habis.
Selanjutnya suasana pun kemudian hening, seperti ada yang merasuki ku dan kembali mengingat-ingat sesuatu mengenai prinsipku tentang menilai sebuah karya sastra. Anggaplah buku itu seperti makanan yang lezat! Bayangkan apa rasanya bayangkan apa yang kau rasakan. Aku pun merobek kertas yang terdapat di halaman paling belakang buku. Dan aku memasukan potongan kertas kecil itu kedalam mulutku dan rasanya memang serasa berada di tempat yang menjadi seting di dalam cerita tersebut, rasanya lezat. Tak pernah kubayangkan rasanya bisa selezat ini. Apakah mungkin aku memang dilahirkan untuk menjadi seorang gadis sastra yang bisa merasakan setiap lembar lewat beberapa indra: pengelihatan dan pengecap. Lihatlah semua buku bacaanku! Aku telan mencicipinya semua dan telah aku pahami seluk beluknya.
Mungkin saja, mungkin kalian akan mengira bahwa hal yang kulakukan tadi adalah suatu yang irasional tapi buatku ini memang berbeda. Untukku pecinta dunia seni tulis menulis itu beda. Setiap penulisnya memiliki kemampuan pedagogik dan menyampaikan sesuatu kepada pembaca dia menyampaikan imajinasi atau suatu fakta tentang realitas kepada pembaca yang berisi pesan-pesan moral serta pemicu semangat hidup yang terkandung dalam kalimat-kalimat yang menjelma menjadi suatu seni sastra yang sangat indah.

Kalimat adalah rangkaian pikiranmu dan hatimu. Kalimat adalah simfoni tak bernada. Merangkai kalimat bagaikan menahtakan berlian di mahkota. Kau teliti setiap susunannya, spektrumnya, tidak ada yang kau lewatkan sampai akhirnya kau temukan komposisi yang paling menawan. Curilah mahkota itu, wahai pencuri, karena kamu tidak mampu membuatnya!

Kamis, 09 Januari 2014

Argumentation : Arrogant vs Ignorance

A: Ignorance is sometimes just through lack of good guidance so i think Arrogance is much worse since they seem to look down on others and think they are better and have the right to hurt others feelings just because they have no respect for anyone but themselves....to me that's just evil.

B: Arrogance is the worst. Everyone is ignorant of something. Nobody can escape from being ignorant of something. But arrogance will cause the person to bully and intimidate others, being unhelpful, judgmental, etc. 

I really don't care about a person who's both arrogant and ignorant since his arrogance is not a threat. The real threat comes from a person who is arrogant but very smart and intelligent that you have to rely on his expertise to get things done. Then he'll take the opportunity to bully you into oblivion. 
Against the arrogant and ignorant - just ignore them, they are harmless. 
Against the arrogant and smart/intelligent - be independent and never choose to rely on their expertise.

C : Ignorance can definitely cause the most trouble.Ignorance has no capacity to reason the best decision so it makes many wrong ones. 
Arrogance is a bit repulsive to the clear viewing natural folk who realize that every viewpoint should at least be examined and that everyone/thing has entitlement to fairness and degree of worth. 
What can we do? Educate. Educate in pointing out the flaws in a simple broken down way.Because the people ARE ignorant or arrogant it could take pointing out the folly of their thinking over and over.

D: Arrogant and ignorant... an interesting combination, often doused with liberal amounts... of... what's the word... pigheadedness?! Exactly... 
Ignorance is amendable, though a it can be a sense of wonderment at times... obvious for one, but the mystery of the world for the other... 
But arrogance can be amusing at times, though unbearable at most... if confidence could ever kill... this would... well, it might if I lose my patience, which seems to happen quite frequently... lately. 

E: Well, mine personally is arrogance. I can't stand ignorance though. 
I'm arrogant because I'm naturally more arrogant than ignorant. I don't know why... probably genetic, bought up like this. 
When I see a person who is arrogant, i kind'a get along with them because of common issues. 
When I see a person who is ignorant, i cannot talk to them because I say 'Hey!' they say 'Hey!' 'Your alright?' .... 
So it's about right. 


Selasa, 31 Desember 2013

My Fav Anime Chara

Hi...hi... hi... pemirsah... kembali lagi bersama saya!!! <--- stress.
hari ini saya mau nge-post list favorit Chara saya x3 maaf ya untuk sementara ini yang lagi nungguin fanfict lanjutan Konayuki x Kurapika *ngarep* saya lagi nyari inspirasi dulu *mantengin foto kurapika 3 hari 3 malam* tuh kan gilanya mulai lagi. yaudah nih mulai aja....

1. Kurapika Kuruta (Hunter x Hunter)
aisshhhhh *_* mata gue!!!!!!!!!
sumpah entah kenapa gue suka sama ni Cowok... tapi gue ngiri sama dia, sebagai cewek gue ngerasa kalah cantik sama Kurapika yang berjenis kelamin COWOK!!! dia juga anggun tingkah lakunya kek cewek, punya Manner, kalo ngomong itu sopan banget. kalau dibandingin sama gue beda banget yang nggak ada anggunnya sama sekali *seddih nih* paling suka gue  waktu nonton Kurapika lawan Ubogin x3 kyyaaaa

gue beranggapan kalau dia Chara tercantik di HxH
aiss*_* Pacar gue!!!!!!!

keren tuh pas pake wig.... lebih cocok meranin Romeo, gue julietnya *_*


lagi nelpon gue nanyain "udah makan belum" *ngarepdotkom"

ampun bang -_-v kalo matanya berubah jadi merah serem deh *_* tapi malah tambah keren *_*

2. Nate River/Near (Death Note)



lalu Near x3 entah kenapa gue seneng sama ni Albino. gue kelepek-kelepek gara-gara analisisnya hebat dan intelejensinya tinggi. tau sendiri kan? gue gk nolak sama cowok yang intelejensinya tinggi (kurapika contohnya) <---- hett... kurapika udah woy... ini jatahnya Near... maaf ya Near. nanti aku beliin Puzzle deh :3
di ceritain kalau Near suka banget sama main permainan kek ngebangun bangunan dari dadu , kartu tarot sama korek api emak gue, pantesan emak gue mau nyalain lilin kagak ada (?) *di timpuk gundam*, main puzzle, main kereta-keretaan, main gundam dan main boneka....jari. boneka jari wkwkkw.
tapi nggak heran, ternyata dia menggunkan mainannya untuk teorinya yang bisa dibilang tres bien *acung jempol*
sifat dinginnya bikin gue kelepek kelepek *_*
3. Saitou Yakumo (Shinrei Tantei Yakumo)
Saitou yakumo *_* detektif arwah yang terkenal akan kegantengannya dan matanya yang merah. kadang chara yang matanya warna Scarlet itu keren yak >_< (Kurapika Contohnya) <--- plis, nggak di sini, nggak di bagian Near lu tetep ngomongin Kurapika! wkwkwk sori yak... tapi Yakumo sumpah keren banget, mata merahnya itu dia pake buat ngeliat arwah *_*

4. Takishima Kei (Special A)

keren kan xD si jenius peringkat 1 di kelas Special A di sekolah yang super elit. meskipun dingin *kadang nyebelin* tapi dia sebenernya baik.

5. Usui Takumi (kaichou wa maid sama)


Wakkkk cakep *_*

6. Armin Arlert (Shingeki no Kyojin)


gue suka sama ni chara karena dia itu pinter ngatur strategi sama pinter dalam pelajaran teori akademik... tuh kan gue emang suka sama orang pinter (bukan dukun lho-_-) (kurapika contohnya) <----- terus aja kurapika

7. Kazune Kujyo (Kamichama Karin)


 Kyaa >3< CLBK nih ceritanya? xD gue kenal ni chara dari SD aishhh... gue baru nyadar ternyata pengisi suaranya itu Miyuki Sawashiro sama kek Kurapika (lagi) Kazune itu keren dan berwawasan luas, pinter (lagi) gue gak bakalan nolah sama Chara keren berambut pirang yang integensinya tinggi xD

8. Killua Zoldyck (Hunter x Hunter)



Chara imut yang satu ini gue anggap adek aja ya :3 soalnya kalo gue anggap dia pacar ntar gue dikira pedofil -_- imut-imut gini dia lahir dari keluarga pembunuh bayaran o.O

imut :3

yang ini....


ray kiri....ray kiri (lho?)
9. Beyond Birthday/ BB (Another Note- BB's Los Angeles Murder Case)

Psikopat terkeceh *_* mirip L ya? dia lebih jenius dari L. katanya sih dia juga dari Wammy's House sama kek L. BB nggak ada di anime maupun manga dia cuman ada di sebuah Light Novel :( dia juga punya kesamaan yang sama kek L yaitu suka makan yang manis2 terutama sering menjadikan Selai Stoberi sebagai makanannya.

10. Raito Sakamaki (Diabolik Lovers)




dan yang terakhir Vampire Keceh xD Raito Sakamaki. terkesan terlihat seperti Bad boy tapi entah kenapa saya suka sama Chara yang satu ini *_*

sebenernya masih banyak Chara yang mau saya Share tapi karena sekarang udah tahun baru *apa hubungannya?* dan saya ngantuk, jadi segini dulu ya... jaa ne :D


Kamis, 26 Desember 2013

Mata aeru ka naa? (Kurapika x Konayuki (my OC)) Fanfiction


Holla... udah lama saya nggak nge post di blog ya-_- maklum sibuk <---boong tuh :p hehe tapi tenang aja... saya dateng lagi kok! *siapa juga yang ngarep* sedih nih :"""" *dipeluk Kurapika. nah saya hadir kembali dan menulis sebuah Fanfiction Hunter x Hunter tentang Kurapika. kenapa Kurapika? karena itu adalah Karakter favorit saya xD seandainya aja ada Kurapika di dunia nyata pasti saya pacarin tuh... 
tadinya saya mau nge-post fanfict ini di fanfiction.net tapi sayangnya akun saya tidak terdaftar... sedihkan? 
dan gambarnya.... itu buatan saya B-) tapi masih jelek ya?-_- maklum buat pemula mah lah *gedubrak *ketabrak odong-odong* het... ini odong-odong ya nyerempet gue mulu!
oke daripada makin gak jelas kita mulai aja ceritanya geh -_- Don't Like Don't Read.

Mata aeru ka naa?
by: Cenia Moniza
Disclaimer : Hunter x Hunter bukan milik saya. kalau Hunter X Hunter itu milik gue, Kurapika jadi milik Gue seutuhnya. atau gak Kurapika gue jadiin Cewek biar gue jodohin sama Killua nyehehehhe ;> *devil Laugh*
Hunter x Hunter itu milik Yoshihiro Togashi..
Warning!!! : Typo, Gaje, Abal, Sedikit OOC de el el

Awal musim dingin...
Musim dingin tahun ini rasanya lebih bersahabat daripada musim dingin tahun kemarin, langit tampak cerah meskipun berawan. Tidak seperti tahun kemarin, salju turun dengan lebat sehingga orang-orang enggan untuk meninggalkan tempat berteduhnya tidak terkecuali orang yang nekat sekalipun.
                aku baru saja membeli cokelat panas di sebuah cafe yang terletak dekat taman kota. Aku sengaja tidak meminumnya di cafe tersebut karena aku ingin menikmatinya sambil duduk tenang di taman kota sambil melihat orang-orang yang berlalu lalang sibuk menyiapkan keperluan natal.
Tidak seperti biasanya taman yang biasanya ramai menjadi sepi seperti ini. Tapi bukankah itu hal yang bagus? Aku bisa lebih tenang menikmati keindahan taman ini. Memang suasana yang cocok untukku yang selalu berkhayal untuk meramaikan solitude agar kejenuhan yang selalu menghantuiku segera sirna, aku memang aneh.
                Aku menghirup cokelat panas yang lezat itu, aku memejamkan mataku dan membuka kembali mataku. Kini tatapanku tertuju pada seorang anak kecil yang sedang berjalan beriringan dengan orang tuanya sambil menuntun kedua tangan anak itu. Aku seperti melihat bayangan diriku saat masih kecil, rambut anak itu di kepang dua sama sepertiku. Entah mengapa aku jadi rindu kepada orang tuaku yang selalu sibuk bekerja dan tidak ada waktu luang untukku.aku menunduk.. Setitik....tidak... dua titik mungkin dan seterusnya airmata mengalir dari mataku. Tidak...tidak... jangan menangis! Kau sudah mau masuk SMA! Payah!... aneh kalau aku mendesah sendiri.
                “kau baik-baik saja?” Tanya seseorang. Dari suaranya aku bisa mengenali bahwa orang ini adalah seorang laki-laki. Aku mendongak, ternyata benar seorang pemuda berambut pirang, tampan…cantik sih lebih tepatnya berdiri di hadapanku. Umurnya mungkin sekitar saru rahun lebih tua dariku. Dia memiringkin wajahnya.
Dasar….dasar Payah!! Aku ini memang memalukan!! Gumamku dalam hati. Aku menghapus air mataku dengan tanganku yang dingin. Aku ini memang payah! Lupa bawa sapu tangan lagi!
Pemuda itu berjalan ke sebelahku. “boleh aku duduk di sini?” Tanya pemuda itu. Aku hanya mengangguk pelan sambil tertunduk. Dia memasang headphone dan memutar sebuah lagu dari iPod nya. Kemudian dia langsung mengambil sebuah buku tebal dan mulai membacanya. Dia begitu tenang saat membaca buku tersebut sambil ditemani oleh alunan musik. Matanya tampak terfokus pada buku tersebut. Dan saat itu pula aku tidak sadar menatapnya terlalu lama, dia pun menoleh kearahku.
                “Dou shita no ? (ada apa?)” tanyanya sambil melepas earphonenya. Sinar matanya mengejutkanku.
                “I..Ie(ti-tidak) tidak apa-apa.” Ucapku salah tingkah. Aku pun kembali menunduk. Pemuda itu tertawa kecil.
                “kau sepertinya lapar ya?” tanyanya lagi. Heeeee…. Bagaimana dia bisa tahu?
Dia mengambil bungkus cokelat dan mengeluarkan satu bungkus berisi roti cokelat lalu memberinya padaku. Aku sedikit ragu-ragu untuk menerima pemberian dari seseorang yang baru aku kenal. Seperti yang selalu okka-san(ibu) bilang padaku “janganlah menerima sesuatu dari orang yang tidak dikenal”
Aku tertunduk. “maaf aku tidak bisa menerimanya…” ujarku.
                “jangan sungkan. Aku bukan orang jahat yang biasa memasukan racun kedalam makanan atau minuman. Aku tidak mungkin bertindak seperti itu. Lagipula untukku itu tidak ada untungnya sama sekali.” Jelas pemuda itu. Kali ini meyakinkan. Dia masih menyodorkan roti cokelat itu kehadapanku dan kini aku langsung menerimanya. Maafkan aku okka-san tapi tanpa aku sadari kau mempunyai pengecualian yang tidak tertulis ataupun terucapkan?
                “namaku Kurapika Kuruta. Namae wa?” Tanya pemuda bernama Kurapika itu.
                “ah…uh… namaku Konayuki Yoshioka. Yoroshiku” aku kembali tertunduk.
                “yoroshiku” jawabnya sambil tersenyum.
Aku membuka bungkus roti itu dan mulai melahapnya. Roti itu masih hangat dan lezat sekali, berbeda seperti roti yang biasa aku beli sendiri. Apa karena gratis atau…
                “kau makannya lahap ya?” Tanya Pemuda itu.
                “eh… maaf … Kuruta-san!! Gomen-na!” ucapku. Lagi-lagi aku mempermalukan diriku di depan orang ini, tapi pemuda itu malah menanggapinya dengan tenang.
                “tidak apa-apa setiap orang punya cara untuk menikmati makanan… dan lagi tolong panggil aku Kurapika”ucapnya santai.
                “baiklah…terima kasih Kurapika-san!” ujarku. Aku langsung kembali menikmati roti itu sampai habis.
Kurapika kembali membaca bukunya.
                “Kurapika-san… kau suka membaca ya?” tanyaku. Dia menoleh sambil tersenyum.
                “benar sekali! Aku penggemar berat William Shakesphere.” Dia menunjukan buku yang sedang dia baca. “yang ini judulnya ‘Hamlet’ walaupun di dalam cerita itu terletak banyak konflik kerajaan tapi ada satu tokoh yang menarik minatku untuk membaca buku ini sampai habis yaitu… Ophellia… maaf jadi curhat colongan seperti ini”
                “William Shakesphere?! A-aku juga suka! Aku suka karyanya yang berjudul ‘Romeo and Juliet’” ujarku bersemangat.
Kurapika tersenyum sambil menatapku. “sokka (begitu, ya)” ucapnya. Senyumannya tidak lepas dari pandanganku. Bisa kurasakan, pipiku pasti memerah. Ya ampun…
                Kurapika menatap langit lalu menadahkan tangannya. Senyumnya melebar. “Konayuki (butiran salju)!!” serunya. Aku segera menoleh kearahnya yang langsung berdiri dan menatap langit. Memang benar ada butiran salju. Tadinya kukira namaku yang dia panggil. Tapi aku tersenyum senang dapat bertemu  orang sebaik dia.
Kurapika kembali duduk di sebelahku. “Oh iya… kenapa kau menangis?” Tanya Kurapika.
Aku tersentak lalu menunduk. “tidak…”
Saat itu pula mendadak aku kembali menitikkan air mata. Ah rasanya berlebihan, aku memang payah soal mengendalikan air mata.
Terlihat sebuah tangan menyodorkan sapu tangan berwarna biru muda. Tidak lain itu adalah Kurapika, aku menoleh kearahnya.
                “bagaimana kau tahu aku menangis?” tanyaku, lalu aku menghapus airmataku.
                “oh kau menangis? Kukira kau sedang flu…haha!” ujarnya sambil tertawa.
Kurapika kembali memandang langit untuk kesekian kalinya, suhu semakin dingin dan sepertinya tidak baik berlama-lama ada di luar.
                “Yosh!! Aku pulang dulu, Konayuki-san. Semoga kita bertemu lagi. Jaa ne (bye)!” ucapnya berjalan meninggalkanku.
                “ano… matte kudasai! (tunggu dulu” seru ku kearah kurapika. Kurapika menghentikan langkahnya sambil menoleh kearahku. “e-etto… bagaimana sapu tanganmu?” tanyaku.
Dari kejauhan aku melihat Kurapika tersenyum. “kau bisa mengembalikannya kalau kita bertemu lagi” ucapnya lalu pergi dari hadapanku. Aku hanya bisa tersenyum, ternyata ada juga orang sebaik dia.
*-*-*-*-*-*-*-*
Musim semi tiba…
Kemeja putih yang dipadukan dengan dasi pita serta jas almamater dan rok pendek kotak-kotak baru telah aku kenakan. Hari pertama dan untuk pertama kalinya aku memakai seragam Sakura Gakuen, terlihat manis tapi tetap saja aku tidak percaya diri…payah. Aku masih menggunakan rambut kepangku, itu masih menjadi ciri khasku saat SMP. Banyak temanku bahkan ibuku menyarankan untuk menggerai rambutku atau merubah penampilan seperti di potong pendek atau disanggul. Tapi aku tetap menyukai rambut dikepang menggunakan pita merah. Aku pun melilitkan syal berwarna merah di leherku agar tidak kedinginan, meskipun musim semi tapi suhu masih terasa dingin.
Sakura Gakuen- SMA Favorit yang ada di kota ini. Aku juga nggak nyangka bisa masuk sekolah itu, dengan test yang lumayan sulit dijalani akhirnya aku bisa masuk sekolah ini, tidak sia-sia aku rela begadang untuk mendapatkan sekolah itu.
                “ittekimasu!!” ucapku, lalu aku mulai berjalan meninggalkan rumah.
                “hati-hati dijalan” teriak Okka-san dari kejauhan. Meskipun hari ini baru upacara penerimaan murid baru tapi entah mengapa aku merasa semangat.
Gerbang sekolah menyambut kedatanganku, banyak murid-murid yang sudah stanby disana bersama orang tuanya. Tapi sayangnya hanya aku tanpa diwakili orang tua, jam 9 pagi okka-san sudah berangkat kerja. Sedangkan Ottou-san memang pulang satu bulan sekali. Tuh kan... mengingatkanku akan hal itu lagi. aku jadi terus memikirkan itu sekarang dan tanpa sadar aku seperti menabrak seseorang.
Memang betul, aku menabrak seseorang. Saat aku mendongak wajahnya terkesan familliar. Aku pernah bertemu dengannya...
                “Konayuki-san?” ucap pemuda itu. Dia adalah Kurapika! Iya, tidak salah lagi. ketika aku menatap wajah kurapika, angin berhembus sedikit kencang dan meniupkan kelopak-kelopak bunga sakura yang terbang melewati wajah kami.
                “Kurapika-san?” aku terbelalak. Pipiki merah dan aku segera membungkukan badan. “Gomen-na”
Kurapika memakai Seragam yang sama sepertiku, sepertinya dia juga memang murid Sakura Gakuen sama sepertiku. Kurapika memasukan tangannya kedalam kantong celananya, ya ampun dia semakin keren. Tu...tunggu dulu berapa kali aku sudah bilang ya Ampun?
                “Kau murid kelas 1  ya?” tanya Kurapika, aku hanya mengangguk. “berarti mulai sekarang aku adalah kakak kelasmu”
                “ano..i-iya... mohon bantuannya!” seruku sambil membungkuk. Cukup, pipiku sudah seperti udah rebus sekarang.
                Kurapika memperbaik syal yang aku gunakan, hal itu membuat wajah ku merah padam. Wajahnya tampak tersenyum hangat.
                “semenjak aku pertamakali bertemu kau... sepertinya kau memang tidak bisa memakai syal dengan benar ya?” ujarnya. Aku pun mulai salah tingkah dan memainkan kepangan rambutku. “kalau begitu ku duluan ya... kalau kau ada perlu denganku kau bisa menemuiku di atap gedung sekolah. Jaa ne!” ucapnya sambil melambaikan tangan. Kurapika bergabung dengan teman-temannya yang baru saja datang dan mereka berjalan beriringan menuju kelas. GAWAT!!! Aku juga ada upacara penerimaan siswa baru.
Tapi entah mengapa aku merasa senang, dan perasaan ini sukar untuk di jelaskan. Semenjak pertama kali bertemu dengannya aku juga memiliki firasat kalau Kurapika adalah orang yang baik dan sepertinya banyak disukai oleh orang-orang. Aku harap aku bisa bertemu dengannya lagi di lain waktu. Dan aku juga berharap bisa menyampaikan perasaan ini di lain waktu.......
To be continued

Review nya ya Pls ;;)